Minggu, 04 Oktober 2015

Terkadang "pasrah" kepada Allah itulah obat yang sesungguhnya

Bagi yang diuji oleh Allah ( اَللّهُ ) dengan sakit maka hendaklah bersabar dan gunakan waktu untuk mendekatkan diri sebaik mungkin kepada Allah ( اَللّهُ )

Ada kisah nyata yang cukup menarik dari dua tetangga saya yang sakit dan opname dalam waktuvyang hampir sama yaitu di tahun 2013 setelah lebaran.Keduanya divonis untuk cuci darah oleh dokter.

Tetangga yang satu lebih muda lebih kuat scara fisik dan menerima saran dokter untuk cuci darah seminggu sekali.

Yang satunya lagi sudah tua,lebih patah keadaannya,sudah tidak ada harapan untuk sembuh.Yang ini menolak utk dicuci darah dan terima untuk pasrah kepada taqdir Alloh.Kemuadian dibawa pulang dari rumah sakit dan keluarganya sdh ikhlas kalau memang sudah tidak bisa sembuh lagi.Hari-hari hanya terbaring lemah di amben,untuk bangun dari tidur saja sdh tak mampu.

Meski keadaan sudah tidak penuh haraf namun tetap ada ikhtiyar,ada saudaranya yang menyarankan untuk berobat dengan herbal dari papua,buah merah,sarang semut papua dll.Hasilnya sedikit demi sedikit bisa bangkit dan akhirnya bisa sembuh dan aktifitas kembali ke sawah ladangnya sebagai petani.

SEDANGKAN......tetangga yang satunya lagi,yang lebih muda,lebih kuat dan bugar saat divonis hingga akhirnya menjalani cuci darah,,,sekarang dia sudah tiada lagi didunia ini.اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ

Mengikuti apa kata dokter belum tentu jalan terbaik.

Pasrah kepada Allah dengan ikhtiyar semampunya kadang itulah jalan yang baik dan lebih mudah yang diberikan oleh Allah ( اَللّهُ )

INGATLAH SELALU KEPADA ALLAH DISETIAP SAAT DISETIAP WAKTU TERUTAMA SAAT MEMUTUSKAN MASALAH-MASALAH BESAR.
Bares Herbal hanya jual herbal yang sudah terbukti berkhasiat

ALLAHU AKBAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar